Ip versi 4
Internet Protocol version 4 (IPv4)
IPv4
adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam
protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang
totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4
miliar host computer di seluruh dunia. Alamat IP versi 4 umumnya
diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation),
yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Karena setiap
oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255
(meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai). Contoh alamat
IP versi 4 adalah 192.168.1.3
Format Pengalamatan IPv4
Dalam
RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari
oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel 2.1. Sebenarnya yang
menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam
oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal / high-order bit),
tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan
menggunakan representasi desimal. Tabel di bawah ini Pengklasifikasian
Alamat IPv4 Berdasarkan Oktet Pertama Setiap antarmuka jaringan yang
menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan
sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address).
Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah host dengan
antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet, yang memiliki alamat MAC
sepanjang 48-bit. Alamat unicast inilah yang harus digunakan oleh semua
host TCP/IP agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi
menjadi dua jenis, yakni alamat host (host identifier) dan alamat jaringan (network identifier).
Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya Alamat IP Multicast (Multicast IP Address)
adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada
banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast
IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan
diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat hosthost yang
sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan
yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat
multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data
dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi.
Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112. Alamat-alamat multicast
IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D.
Format Paket IPv4
Paket-paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram. Sebuah datagram IP terdiri atas header IP dan muatan IP (payload). Header IP menyediakan dukungan untuk memetakan jaringan (routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP
dan datagram IP, dukungan fragmentasi, dan juga IP Options. Sedangkan
payload IP berisi informasi yang dikirimkan. Payload IP memiliki ukuran
bervariasi, berkisar dari 8 byte hingga 65515 byte. Sebelum dikirimkan
di dalam saluran jaringan, datagram IP akan "dibungkus" (encapsulation) dengan header protokol
lapisan antarmuka jaringan dan trailer-nya, untuk membuat sebuah frame
jaringan. Setiap datagram terdiri dari beberapa field yang memiliki
fungsi tersendiri dan memiliki informasi yang berbeda – beda. Pada
gambar di bawah ini . dapat dilihat struktur dari paket IPv4
Header IP terdiri atas beberapa field sebagai berikut:
a. Version. Digunakan untuk mengindikasikan versi dari header IP yang digunakan
b. Internet Header Length. Digunakan untuk mengindikasikan ukuran header IP.
c. Type of Service. Field ini digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah datagram IP.
d. Total Length. Merupakan panjang total dari datagram IP, yang mencakup header IP dan muatannya.
e. Identification. Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah paket IP tertentu yang akan difragmentasi..
f. Flags. Berisi dua buah flag yang berisi apakah sebuah datagram IP mengalami fragmentasi atau tidak.
· Bit 0 = reserved, diisi 0.
· Bit 1 = bila 0 bisa difragmentasi, bila 1 tidak dapat difragmentasi.
· Bit 1 = bila 0 fragmentasi berakhir, bila 1 ada fragmentasi lagi.
g. Fragment Offset. Digunakan untuk mengidentifikasikan offset di mana fragmen yang bersangkutan dimulai, dihitung dari permulaan muatan IP yang belum dipecah.
h.
Time to Live. Digunakan untuk mengidentifikasikan berapa banyak saluran
jaringan di mana sebuah datagram IP dapat berjalan-jalan sebelum sebuah router mengabaikan datagramtersebut.
i. Protocol. Digunakan untuk mengidentifikasikan jenis protokol lapisan yang lebih tinggi yang dikandung oleh muatan IP.
J.Header Checksum. Field ini berguna hanya untuk melakukan pengecekan
integritas terhadap header IP.
k. Source IP Address. Mengandung alamat IP dari sumber host yang mengirimkan datagramIP tersebut.
l. Destination IP Address. Mengandung alamat IP tujuan ke mana datagram IP tersebut akan disampaikan
0 komentar:
Posting Komentar